Selasa, 01 November 2011

Paradoks

Beberapa orang kawan sering mengeluh mengenai perilaku perempuan yang berjilbab, aku berjilbab dan aku mengerti apa maksud mereka.

Ada hal yang menarik sejak pertama aku mengenal seorang teman perempuan di kampus. Semua orang pasti sepakat bahwa dengan penampilan seperti yang dia miliki--berjilbab sangat rapi--pasti juga memiliki perilaku yang sopan, setidaknya pada orang asing. Setelah hampir empat bulan, aku memperhatikan ada keganjilan dengan sikapnya. Aku dan seorang teman perempuanku yang lain mulai mengamati sikapnya pada setiap teman-teman perempuan di kampus, sikapnya begitu tidak ramah. Seringkali kami berpapasan dan aku atau temanku yang lain menyapanya dia bahkan tidak menoleh ataupun tersenyum. Berkali-kali kami menganggap dia tidak mendengar sapaan atau panggilan kami sehingga kami berlalu sambil tersenyum tanpa ambil pusing.
Di hari yang sama dengan selang waktu yang tidak terlalu jauh, seorang teman lelaki kami yang juga mungkin teman seangkatan perempuan ini muncul di hadapan kami sambil tersenyum. Tiba-tiba, perempuan ini memanggilnya dengan riang bahkan tidak menyapa kami yang jelas-jelas ada di depannya. Hal yang sangat paradoks ketika aku menyadari sepertinya dia belajar mengenai keislaman dengan baik tetapi memperlakukan saudaranya--sesama perempuan--berbeda dengan lelaki yang notabene tidak ada hubungan.

Maaf tapi aku semakin enggan dengan orang-orang semacam itu, aku bingung dengan perilaku paradoksnya. Dia ramah, riang, lembut dan perhatian pada teman kami yang lelaki, tapi sangat dingin, kaku, jutek dan tidak menyenangkan pada kami yang sesama perempuan. Aku tidak pernah mencari justifikasi terhadap perilaku ataupun pemikiranku, tetapi setidaknya dimanapun aku berada dan dengan siapapun aku berinteraksi maka aku adalah aku. Tidak heran semakin banyak orang yang apatis terhadap mereka-mereka yang seperti teman perempuanku.

Teman, untuk menyebarkan kebaikan bukankah sebaiknya engkau menyampaikannya dengan hikmah dan kebaikan pula? Entahlah, tapi aku yakin kebaikan akan tetap mnjadi kebaikan tidak masalah siapa yang membawa atau menyampaikannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar