Jumat, 13 April 2012

Sastra Daerah: Sastra Sunda



Sastra Indonesia modern sebagai bagian dari budaya kontemporer tidak dapat sepenuhnya bisa melepaskan diri dari nilai-nilai setempat dan tradisional. Nilai-nilai setempat dan tradisional tersebut paling kentara pada karya sastra local (Mahmud, 1986: 24). Jika demikian maka sastra Sunda pun merupakan bagian penting sebagai warna lokal. Menurut Mahmud (1986) warna lokal Sunda muncul dengan jumlah besar setelah tahun 1950-an. Namun yang menjadi permasalahan adalah apakah sastra Sunda tersebut harus selalu berbahasa Sunda atau diperkenankan menggunakan bahasa Indonesia dengan tetap menerapkan unsur-unsur lokal kesundaan?

Kamis, 12 April 2012

Sastra Anak dan Komik: Diary of A Wimpy Kid



            Sastra anak di dunia sulit diketahui awal kemunculannya karena sejak abad ke-15 telah ada dua cerita, La Morte d’Arthur dan Robin Hood, yang tidak diperuntukkan bagi anak-anak tapi justru sangat disukai anak-anak. Sementara cerita bergambar bagi anak-anak baru muncul pada abad 17 dengan adanya karya Jan Amos Komensky berjudul “Orbis Pictus”. Di Indonesia sendiri sastra anak sulit dilacak keberadaannya karena kisah yang diangkat lebih cenderung pada legenda-legenda dari tiap daerah. “Ketiadaan” novel anak di Indonesia membuat mereka memilih menjadi penikmat novel terjemahan dan komik.