(Kajian Ideologis pada Chick-lit
Terjemahan “Learning Curves” dan Chick-lit Indonesia “Orang
Ketiga”)
Pendahuluan
Novel
chick-lit sempat meledak pada tahun 2000-an di Indonesia dan bertahan
selama beberapa tahun. Pada masa itu setiap toko buku di kota Bandung menjual
ratusan judul novel chick-lit. Akan tetapi, saat saya menulis kajian ini
agaknya sulit mencari novel yang diberi label “chick-lit” seperti dulu. Chick-lit
ditujukan pada perempuan lajang dengan rentang usia yang memasuki kategori
dewasa muda karena kisahnya hanya mengenai seputar kehidupan mereka.
Chick-lit
muncul dan membuat perempuan mulai gemar membaca. Perempuan cenderung enggan
membaca buku atau novel yang dianggapnya rumit, sehingga ketika chick-lit
muncul mereka merasa “tercerahkan”. Kisah dalam chick-lit, baik
terjemahan maupun karya asli, hampir selalu sama, selalu berbicara mengenai
cinta, karir dan kebahagiaan menjadi seorang perempuan lajang.