Selasa, 26 Juli 2011

Kita (memang) Bertopeng

"Tapi buka dulu topengmu, buka dulu topengmu
Biar kulihat warnamu, kan kulihat warnamu" (Peterpan, Topeng)

Sadari, atau tepatnya jujur, kita selalu ingin dianggap baik oleh semua orang. Siapapun atau apapun kita bisa diubah jika kita menggunakan topeng yang tepat, tapi bukankah sangat melelahkan selalu menjadi sosok palsu?

Kalau pertanyaan itu untukku, aku akan jawab, "Ini AKU, tidak bertopeng karenanya aku tidak merasa kuatir atau takut saat berada dalam hal-hal baru. Aku hanya menjadi diriku sendiri, jika mereka bekeberatan dengan diriku, aku sungguh tidak mau ambil pusing.". Pernyataan yang membuatku dianggap sangat arogan atau sinis.

Aku tidak tahu apakah mereka yang berpikiran itu sebetulnya bersuara atas suaranya sendiri atau topengnya. Secantik dan seindah apapun topeng, ia tetap topeng. Jika pada mulanya topeng memang dipopulerkan oleh para jagoan (Batman, Spiderman, Flash, Robin, Cat Woman etc) sebetulnya para penjahat juga sama (Jason, Darth Vader, etc) mereka sama-sama bersembunyi atas jati diri sesungguhnya agar bisa bertindak atau bersuara dengan lantang.

Banyak orang yang aku kenal memiliki topeng berlapis yang semakin lama semakin aku sulit melihat kejujuran dalam diri mereka, ketika aku jujur dengan pikiranku sendiri justru itu dianggap sebuah kesalahan. Jika aku dapat diterima hanya jika aku bertopeng, maaf, biarkan aku sendiri dan menjadi diriku yang telanjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar