Jumat, 15 Juli 2011

De Qualentie: sahabatku, keluargaku


Apakah sahabat adalah seorang yang selalu bicara manis di depan tapi busuk di belakang, bicara sesuatu yang memang ingin qta dengar, bukan apa yang benar? Membenarkan semua sikap dan perkataan qta yang salah hanya untuk membuat qta merasa nyaman, membiarkan semua yang terjadi begitu saja tanpa dipikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya?
Keluarga, apa sih maksudnya? Apa sebuah nama dimana cuma ada mommy dan daddy juga anak-anaknya? Jika ya, betapa sempitnya makna itu.
De Qualentie...awalnya adalah hubungan pertemanan yang kemudian tumbuh menjadi sebuah persahabatan lalu berubah keluarga. Semua itu mengalami tahapan, g langsung menjadi sahabat atau keluarga. Bukankah qta merasa nyaman untuk bersikap dan berbuat apapun sekarang? Tapi untuk mencapai titik itu, banyak yang harus dipelajari dan dipahami dari teman qta.
Qta sepakat bahwa dalam hubungan ini, qta menerima satu sama lain satu paket, kekurangan+kelebihannya. Qta bertumbuh menjadi pribadi yang terbuka dan apa adanya, mampu memahami tanpa menuntut untuk dipahami, tidak lagi menghakimi dan menilai orang lain dari luar tanpa merasakan interaksi sebelumnya.
Dalam persahabatan ada pertemuan dari berbagai karakter, pemikiran, emosi, dan kebiasaan yang memang begitu adanya. Dalam keluarga setiap orang punya ciri khas masing-masing. Pertengkaran atau masalah yang muncul adalah biasa, salah paham juga biasa terjadi, tetapi komunikasi adalah solusinya, dan akhirnya qta sadari bahwa masalah muncul u/dewasakan qta.
Jadi tampar aq jika perlu u/ingatkan aq, bicarakan hal yang tidak pernah mau aq dengar agar aq mngerti realita yang ada, bukakan mataq dengan banyak hal sehingga aq tidak lagi menjadi individu yang picik dan sempit. Untukq sahabat dan keluarga adalah orang2 yang mampu menerimaq apa adanya tanpa menilai.
Masih maukah kalian menjadi bagian dari sahabat dan keluargaq, De Qualentie?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar